Kamis, 20 Agustus 2009

lamunan

Ragaku yang terduduk dalam lamunku kini
tiada menorehkan senyuman abadi lagi
Hatiku yang telah kau iris dengan luka dalam
hingga tertembus jantung ini kini tiada menangis lagi
Yang terekam manis sekarang hanyalah status palsu yang selalu kujunjung tinggi pada tiap pemerhatiku
Aku tersesat pada hatiku sendiri karena kerelaan akan melepasmu pergi tuk menebus segala dosamu padaku

Namun saat akan ku cari jalan keluar

mengapa terjadi pesimpangan yang tiap artinya berbeda akan hatiku?
Suatau masa depan cerah tanpa dirinya
atau hanya hidup dalam kesalahan yang selalu membekas di hati

Dalam kebimbangan raga dan pikiranku
yang selalu tertuju pada sisi terburuk,
cahaya jalan penerangNya perlahan mulai mampu menerangi jalanku
Walau sampai sekarangpun ku hanya mampu berharap,kini ku hanya bisa menjalankannya sambil menunggu jawaban waktu

antar benci dan bahagia

Dunia ini semakin sempit
Itu dan aku semakin ingin pergi
Tak ada satupun cahaya dalam hening
Hati membeku dan menjadi batu
Akankah semua itu tepati janji?
Ruang maaf di hati ini sudah tak muat di
Isi dengan omong kosong mereka
Zopfan pun semakin jauh
Kalau gembira datang memang aku butuh
Yang yakin pada kabar itu
Semakin jauh itu semakin aku
Iri pada mereka yang telah
Lama menjadi bahagia dengan segudang
Virus kebencian pada diriku
Andaikan nanti aku bisa melihat mimpi
Nyata pada rasa kebahagiaan dan
Yakin akan hari esok yang bahagia.

aku selalu mencintaimu

ku ingin mencintaimu

semampu hidupku

Ku ingin menyayangimu setulus hatiku
berharap engkau bisa mengerti dgn keadaan aku
Dan menerima aku apa ada nya
Walau jarak memisahkan kitaDiantara dua pulau

Namun hati ini tetap saja hanya untukmu
kau jauh dimataku,jauh dari pandangan ku
tapi selalu ada dihatiku

Walau banyak cobaan dan godaan
satu cinta yang tulus dariku
satu cinta yang suci untukmu
sehati milik kita berdua

kan ku jaga cintaku sampai nanti

Hingga waktu bisa mempertemukan

Dan menyatukan kita seperti semula

semua jawaban darimu yang selalu aku tunggu disini

Hingga hati dan jiwa ini bersatu

tak lelah aku menunggumu

Tak lelah Aku menunggumu
kembalilah dipelukankuWalau hanya sepintas lalu
walau engkau telah menjauh di seberang sana
jangan tinggalkan Aku dengan sendirian



sadarkah engkau mengapa
diriku selalu bertahan menunggumu
walau banyak cobaan yang harus aku hadapi

semua cobaan silih berganti
Yang akan memisahkan kita



karena ku sayang padamuseluruh hatiku sepenuh jiwaku

Aku rela berlumur darah demi mempertahankan hubungan kita

karena ku mencintaimu Dan Menyayangimu

jangan pernah tinggalkan aku
kembalilah kekasih dipelukanku

arti dibalik senyummu

Kusadar semua alasan untuk tetap menghormatimu
Tapi apa daya..kebencian terus merasuki
Kutahan emosi dan amarahku, mungkin menunggu sampai kita bertemu
Namun kutahu, takkan ada bahasa kemarahan yang kan keluar dari mulutku

Rotasi bumi yang tlah berputar tahunan
Tak membuatmu menjadi lebih baik
Tanaman subur di kebunmu tak kau indahkan jua
Hanya menjadi sekedar penyedap mata

Segala dosa dan kesalahan tlah menjadi makananmu
Entah hingga kapan kau kan merasa kenyang
Akankah ku tetap menyayangimu
Dengan semua jenis makananmu itu, yang tak enak rasanya untukku

Dukaku melebihi dukamu
Sedihku melebihi sedihmu
Perihku melebihi perihmu
Dan lukaku takkan bisa kau sembuhkan

Walau ku tahu apapun caraku tetap saja ku kan berada dalam lingkaran ini
Namun kau tak perlu tahu arti di balik senyumku
Aku akan tetap ada di dekatmu
Sampai ku menutup mata.

kangen

masih saja ku merindu mu..
meski langit dan bumi tak merestu..
meski hati dan logika tak menyatu..
masih saja ku merindu mu..

aku ingin mentap wajahmu walau sekali saja

ahhh..
lelah hati ku terus bertarung bersama logika..
mengapa tak pernah kutemukan jawaban
siapa yang mestinya ku ikuti??
Logika yang tak pernah mengizinkan rindu menghinggapi pikiran ku..
Ataukah..
Sang hati yang selalu meminta ku mengikuti kata-katanya ??


Lagi...lagi. ..
Aku bingung!
Sedang kau masih disana
Terdiam dan tak mau tahu segala gelisah ku..

hanyalah duduk diam dan termenung

Hanya mengaharapkan diri mu kembali

kerendahahn jiwa

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Slideshow foto